Kamis, 22 November 2012

Mengelola Bisnis Pemula ala Ciputra



Menurut Ciputra, mengelola bisnis itu tidak ada kata baku bahwa pengusaha ini harus bertindak seperti ini dan seperti itu. Yang lebih penting adalah bagaimana mengelola setiap hambatan bisnis menjadi sebuah peluang bisnis di masa depan.Ciputra memberikan tipsnya dalam berbisnis.
Pertama, barang atau jasa yang ditawarkan itu tidak harus baru, tetapi yang lebih penting lagi adalah unik. Dengan keunikan ini, orang akan melihat apa yang kita tawarkan dan orang akan tertarik untuk membeli.
Kedua, menciptakan merek (brand) sendiri. Buatlah merek yang khas dan gampang diingat oleh konsumen. Dengan merek yang gampang diingat, pembeli juga akan gampang mengingatnya dan selalu ingin untuk membelinya. "Tapi merek ini bisa diciptakan dari sebuah produk yang dibuat oleh orang lain. Misalnya kita sudah membeli kaus dari orang lain, lalu mereknya dibuat oleh kita sendiri. Itu tidak apa-apa," katanya.
Ketiga, pasarkan secara online. Sekarang ini sudah marak berbisnis via dunia maya. Dengan cara ini, produk atau jasa bisa langsung tersebar ke pelosok. Keempat, tinggalkan cara bisnis konvensional. Pakailah agen. Di sini bisa saja barang atau jasa itu dijual melalui agen-agen penjualan. Ini akan lebih mempercepat penjualan bisnis.
Lebih dahsyat lagi, bila bisnis yang kita kelola bisa diciptakan model bisnis secara waralaba (franchise).

Pertumbuhan ekonomi "mapet" ?



Saat perekonomian dunia tengah melambat, Indonesia masih sanggup mencatat pertumbuhan ekonomi 6,3 persen. Sebagian kalangan menilai hal itu bukanlah prestasi menggembirakan. Pasalnya, dengan segenap potensi yang ada, Indonesia seharusnya mampu mencatat pertumbuhan lebih tinggi.
Lalu mengapa Indonesia tidak bisa maksimal? Salah satunya adalah faktor kualitas aparatur negara. Aparatur negara sebagai unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan negara mempunyai peran sentral dan strategis terhadap pertumbuhan ekonomi. Jumlah aparatur kita saat ini mencapai 4 juta orang, sementara jumlah penduduk berkisar 235 juta jiwa.
Dengan kuantitas begitu besar seharusnya kontribusi mereka bisa lebih optimal. Sayangnya aspek kuantitas tersebut tidak diimbangi dengan aspek kualitas. Tak heran jika keberadaannya justru dianggap sebagai beban ketimbang aset penting. Pemerintah pun telah menetapkan moratorium penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) selama dua tahun terakhir, untuk mengurangi beban anggaran.
Biaya belanja pegawai pemerintah tahun 2013 tercatat Rp 241,12 triliun atau 14,54 persen dari total belanja negara yang mencapai Rp 1.657,9 triliun. Akibat gemuknya belanja pegawai, belanja modal di tahun depan jadi minim, sekitar Rp 193,8 triliun. Padahal, belanja modal merupakan satu di antara faktor untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 6,5 persen yang ditargetkan pemerintah.
Sorotan terhadap kinerja aparatur negara terus menguat pascareformasi. Berbagai kritikan muncul dan cenderung memosisikan mereka sebagai penghambat pertumbuhan ekonomi.
Laporan World Economic Forum (WEF) menyebutkan, posisi daya saing ekonomi Indonesia turun empat tingkat dari posisi 46 pada 2011 menjadi di posisi 50 pada 2012.
Data tersebut menunjukkan Indonesia saat ini berada di bawah beberapa negara sekawasan, seperti Malaysia yang menempati posisi 25, Brunei di posisi 28, China di posisi 29, dan Thailand di posisi 38. Laporan WEF juga memperlihatkan penyebab penurunan peringkat Indonesia karena permasalahan birokrasi yang tidak menguntungkan untuk sektor bisnis.
Kinerja aparatur negara yang tidak profesional membuat biaya birokrasi membengkak. Hal itu membuat minat investor untuk masuk ke Indonesia tertahan. Dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi tahun 2011 senilai Rp 251,3 triliun. Sementara target tahun 2012 senilai Rp 290 triliun, realisasi Januari-September sudah Rp 229,9 triliun atau 81 persen. Padahal, dua lembaga pemeringkat internasional, Moodys dan Fitch Rating, telah memberi peringkat investment grade kepada Indonesia. Artinya, realisasi investasi seharusnya bisa lebih besar.
Motivasi investor dalam melakukan kegiatan penanaman modal sangat ditentukan oleh enam faktor, yaitu kondisi politk dan keamanan stabil, tata kelola pemerintahan dan sistem pencegahan korupsi,legal framework dan rule of law, pangsa pasar dan prospek pertumbuhan ekonomi, upah tenaga kerja yang sebanding dengan tingkat produktivitas, dan ketersediaan infrastruktur yang memadai.
Tak hanya berimbas ke investasi, kinerja ekspor juga terpengaruh. Pembengkakan biaya produksi sebagai akibat kinerja aparatur yang tidak profesional membuat produk dalam negeri sulit bersaing. Akibatnya, arus barang impor menjadi begitu deras sehingga cadangan devisa pun terkuras.
Surplus perdagangan kumulatif Januari-September tercatat 1,03 miliar dollar AS. Masih ada waktu tiga bulan lagi untuk menambah surplus tersebut. Badan Pusat Statistik memproyeksikan hingga akhir tahun nanti total surplus bisa menembus 2,5 juta dollar AS. Kalaupun tercapai, surplus tahun ini turun drastis dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun 2011, Indonesia meraih surplus 26,32 miliar dollar AS. Capaian surplus tahun ini diperkirakan berada di posisi terendah selama lima tahun terakhir.
Rendahnya surplus karena menurunnya kinerja ekspor dan naiknya aktivitas impor. Ekspor kumulatif Januari-September sebesar 143 miliar dollar AS atau turun 6,06 persen dibandingkan dengan periode sama tahun 2011. Impor kumulatif Januari-September tercatat 141,97 miliar dollar AS atau naik 9,18 persen.

Reformasi birokrasi
Pemerintah sebenarnya sudah menggelontorkan program reformasi birokrasi lewat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Permenpan) Nomor Per/15/M.PAN/7/2008 tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi. Tidak hanya itu, pemerintah secara bertahap juga telah meningkatkan kesejahteraan PNS dengan peningkatan gaji dan pemberian renumerasi. Pada tahun 2010, pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentangRoad Map Reformasi Birokrasi 2010-2014.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar menyebutkan, reformasi birokrasi merupakan prioritas utama dari 11 prioritas pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Beberapa program percepatan yang dilakukan, antara lain penataan struktur birokrasi, penataan jumlah dan distribusi PNS, sistem seleksi calon PNS dan promosi PNS secara terbuka, dan pengembangan sistem elektronik pemerintahan.
Dalam Pidato Kenegaraan tanggal 16 Agustus 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, reformasi birokrasi menjadi sangat penting mengingat untuk mengelola negara yang besar dan luas memerlukan kesungguhan dan keseriusan dari para aparaturnya.
Presiden mewajibkan seluruh jajaran birokrasi dapat lebih meningkatkan peran dan fungsinya secara optimal dan maksimal. Pelayanan publik harus menjadi salah satu bagian mendasar dalam reformasi birokrasi. Percepatan reformasi birokrasi sangat penting agar tercipta jajaran aparatur negara yang andal, profesional, dan bersih.
Namun, reformasi bukanlah soal teknis, melainkan menyangkut perubahan pola pikir dan pola sikap. Contohnya, Australia saja membutuhkan waktu hingga 20 tahun, demikian pula Amerika Serikat. Keberhasilan pembangunan dan daya saing suatu negara sangat ditentukan oleh komitmen dan usaha sistematik untuk membenahi aparatur pemerintah. Tidak bisa tidak karena aparatur pemerintah bukan saja pelaksana kebijakan, melainkan juga fasilitator pembangunan bagi masyarakat

5 syarat Indonesia menjadi negara maju



Chairman McKinseyGlobal Institute Raoul Oberman mengatakan Indonesia berpotensi menjadi negara maju pada 2030. Apa saja faktanya?

Pertama, tingkat ekonomi Indonesia dinilai paling stabil di dunia. Bahkan, Bank Indonesia sudah menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia paling stabil dalam 4-5 tahun terakhir.

Kedua, sekitar 90 persen pertumbuhan ekonomi nasional berasal dari wilayah di luar Jawa. Jadi, pertumbuhan ekonomi ini bukan hanya terjadi di Jawa atau Jakarta.

Ketiga, sekitar 11 persen ekspor komoditas berasal dari sektor nonmigas. Ini membantah mitos bahwa model pertumbuhan dalam negeri didominasi ekspor.

Keempat, pemakaian sumber daya sudah berkurang, bahkan sudah berkurang hingga 7 persen. Ini juga membantah bahwa sumber daya adalah penopang utama perekonomian.

Kelima, sekitar 60 persen pertumbuhan ekonomi ditopang oleh peningkatan produktivitas. Ini juga membantah bahwa pertumbuhan ekonomi hanya dari pertumbuhan angkatan kerja.

Artinya, Indonesia memang memiliki waktu yang panjang untuk bisa menjadi negara maju. Jika diproyeksikan menjadi negara maju pada 2030, Indonesia perlu waktu 85 tahun untuk bisa menjadi negara maju. Bayangkan dengan negara Inggris yang perlu 250 tahun untuk bisa menggandakan produk domestik brutonya. Namun, China hanya perlu 12 tahun untuk melipatgandakan PDB-nya.  Maka “Inilah kebangkitan Asia dan salah satunya Indonesia,".

Selasa, 20 November 2012

Photo in the around us (2)

Follow this way

Big Ship in the land

Sun headed west

a small canoe

emergency bridge

the beauty of a dusty road

motorcycle to be repaired

road in my village

Street paving

The monument of Alianyang

Photo in the around us (1)

Mushrooms

Handbags and socks

Boarding house porch

Queued through

Free standing

Forest insect

A fisherman

This way we have

Lapangan Sepak Bola Rawabangun

Untuk pertama kalinya di tahun 2012 lapangan sepakbola ini menyelenggarakan sebuah kompetisi sepakbola antar tim amatir (kampung). Dilihat dari letaknya lapangan yang bernama Rawabangun ini memiliki potensi menjanjikan dimasa mendatang. Hal ini dapat dilihat dalam beberapa poin yakni letaknya yang hanya berjarak 60 meter dari jalan raya yang merupakan Jalan Trans Selatan Kalimantan sehingga memudahka transportasi, posisi nya yang agag jauh dari pemukiman penduduk akan memudahkan pengembangan menjadi sebuah stadion yang layak, kondisi tanah yang mudah di bentuk, dan masterplan daerah tersebut yang akan dijadikan salah satu pusat bisnis di masa mendatang.
Pada kompetisi tarkam yang pertama ini cukup menyedot animo penonton dar datang dari berbagai daerah sekitar maupun yang datang dari jauh khusus untuk mendukung timnya bertanding. Lapangan ini dijadikan tempat bertanding oleh tim ELTE Football Club yang pada Terentang Cup 2012 berhasil memperleh peringkat 4 setelah dikalahkan oleh tim bermaterikan pemain muda potensial yakni SMK Cahaya Harapan Tayan.







Lapangan Sepakbola Arwana, Yongkok

Lapangan sepakbola ini merupakan tempat dilaksanakannya Kompetisi sepakbola Munjong Cup  Yongkok Cup pada bulan Juni sampai Juli setiap tahunnya. Lapangan yang terletak di Dusun Yongkok Desa Sejotang ini dapat menampung penonton sampai dengan seribu orang atau lebih. Salah satu keunggulanya adalah pagar yang dibuat oleh Panitia Pertandingan hampir mencapai 1,5 m untuk menjaga pemain dari penonton yang membeludak.
Lapangan ini merupakan home base dari tim Arwana Football Club yang berasal dari Yongkok dimana pada turnamen tahun 2012 ini berhasil menyabet gelar peringkat 3 pada Yongkok Cup.









Pilkades Desa Sejotang 2012


Apa yang menjadi ciri masyarakat yang demokratis saat ini ? mungkin, salah satunya adalah pemilihan pemimpin secara langsung. Secara tidak langsung fenomena ini telah mengakar dalam masyaraat Indonesia. Untuk pemilihan Kepala Negara akan dilaksanakan Pilpres, Pilkada untuk memilih Kepala Daerah, dan yang terbaru adalah Pilkades digunakan sebagai sarana untuk memilih Kepala Desa.

Pada tahun 2012 ini sebuah desa di Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau yakni Desa Sejotang berkesempatan untuk memilih langsung Kepala Desa nya. Pemilihan Umum ini dilaksanakan pada tanggal 2 Februari 2012 yang lalu, dengan  5 (lima) calon dari berbagai latar belakang berbeda. Adapun calon Kepala Desa yang  ikut ambil bagian adalah Antanasius Miheng (Dusun Ungah), Fiktor, SH (Dusun Yongkok), Pius Tomi (Dusun Sejotang, Marthin (Dusun Sejotang), dan incumbent Kepala Desa Amon (Dusun Batu Besi).

Dari hasil Pilkades ini terpilihlah Pius Tomi sebagai Kepala Desa Sejotang yang baru dengan perolhan suara 300 lebih dan unggul lebih dari seratus suara dari terbanyak kedua yakni Fiktor, SH. Kepala Desa yang baru telah dilantik pada bulan Maret 2012. Pius Tomi yang merupakan calon termuda ini merupakan lulusan dari SMK Cahaya Harapan Tayan dan sebelumnnya bekerja di Perusahaan Kelapa Sawit selama 8 Tahun. Dengan terpilihnya Kades baru ini diharapkan akan membawa perubahan yang signifikan pada Desa Sejotang baik dari segi administrasi, insfrastruktur, pengelolaan SDA, dan terebih pengembangan  SDM yang masih tertinggal jauh dari desa lain.
Calon pemilih menunggu antrian
Suasana pemilihan
Pemilih melihat profil calon Kades

Panitia Pemilihan di TPS 01
Saksi-saksi

Masyarakat setia memantau pelaksanaan Pilkades

Kotak suara

Pencatatan hasil perhitungan suara

Pencatatan hasil perhitungan suara

Saksi-saksi

Penghitungan suara di TPS 01

Sah atau tidak ???

Anggota panitia pleno hasil pilkades

Anggota panitia pleno hasil pilkades

Pencatatan Hasil pleno

Masyarakat , saksi, dan perwakilan Kecamatan mengikuti Pleno hasil Pilkades
Suasana di luar TPS

Pius Tomi (Kepala Desa Sejotang yang terpilih)